Sahabat Alfata,
Sebagaimana telah kami sebutkan pada postingan kami sebelumnya, bahwa Surat Keterangan Melaksanakan Tugas (SKMT) dan Surat Keterangan Beban Kerja (SKBK) merupakan fitur unggulan yang dinantikan kemunculannya oleh seluruh PTK yang berada di bawah naungan Kementerian Agama. Dalam fitur SKMT dan SKBK ini akan tercantum dan termuat rincian beban kerja guru madrasah berdasarkan database yang sudah dientri oleh Kepala Madrasah ataupun Operator Madrasah; diantaranya adalah rincian tentang mapel yang diampu, rasio antara guru dan siswa serta JJM Tugas Mengajar. Rekapitulasi yang ada dalam SKMT dan SKBK ini selanjutnya akan menentukan kelayakan seorang guru untuk mendapatkan tunjangan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa "nyawa" seorang guru madrasah akan sangat "tergantung" pada fitur SKBK dan SKMT ini.
Mengingat pentingnya fitur yang satu ini, maka seharusnya fitur unggulan ini bisa mengimplementasikan semua aturan yang berhubungan dengan Beban Kerja, Linieritas, Tugas Tambahan, SKMT dan SKBK dan Tunjangan Profesi Guru Madrasah; oleh karena itu, agar benar-benar bisa dijadikan sebagai fitur unggulan dan sekaligus bisa dijadikan sebagai dasar dalam Perhitungan Kelayakan Tunjangan, maka terlebih dahulu fitur ini seharusnya bisa lolos dari berbagai ujian.
Harus diakui bahwa fitur-fitur baru yang diluncurkan Simpatika pada semester genap 2015/2016 ini mengakibatkan banyak pihak terkait (khususnya operator madrasah) yang terjebak dalam sebuah tanda tanya besar ketika menemui berbagai kejanggalan yang ada di Simpatika; dan sampai saat tulisan ini dibuat, belum ada dan atau belum ditemukan penjelasan yang resmi dari Admin Simpatika maupun dari pihak Kementerian Agama.
Kejanggalan pertama yang ditemui adalah tentang Nomor Pendidik Kemenag (NPK) yang sempat muncul dan ditarik kembali serta mengalami perubahan.
Kejanggalan kedua adalah tentang menu Verval Inpassing yang sempat juga muncul dan ditarik kembali sebagaimana NPK. Bedanya kalau menu verval inpassing ini memang ada pemberitahuan dari admin saat kita login ke akun simpatika.
Kejanggalan ketiga adalah tentang Validasi Alokasi JTM yang mengalami beberapa kali perubahan. Pada awalnya Validasi yang muncul hanya terkait dengan mapel tertentu; contohnya mapel PKN yang Anda isikan sekian jam, sementara alokasi waktu yang ditentukan adalah sekian jam. Lalu muncul Validasi Alokasi JTM yang isinya mencakup Alokasi JTM untuk semua mapel yang telah diisikan dalam Jadwal Kelas Mingguan perkelas. Menurut catatan kami, setidaknya telah terjadi 3 kali perubahan yang cukup membingungkan dan sampai saat ini masih juga belum ada PEMBERITAHUAN RESMI; padahal kita semua tahu bahwa Alokasi JTM merupakan salah satu faktor penting yang dijadikan dasar beban kerja serta penentuan kelayakan seorang guru madrasah untuk memperoleh tunjangan.
Kejanggalan keempat adalah tentang dasar penentuan Linieritas Mapel yang diampu oleh seorang guru madrasah berdasarkan mapel yang telah diisikan dalam Jadwal Kelas Mingguan. Dari berbagai penelusuran yang telah dilakukan oleh rekan-rekan operator madrasah maupun penelusuran yang kami lakukan, hasilnya menunjukkan bahwa linieritas mapel yang diampu sangat identik dengan NRG yang valid.
Dengan adanya berbagai kejanggalan tersebut, kami telah melakukan serangkaian eksperimen atau ujicoba untuk menguji kelayakan fitur SKBK dan SKMT ini yang akan kami sajikan di bawah ini.
Eksperimen Pertama
Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa Jadwal Kelas Mingguan merupakan salah satu dasar penentuan Beban Kerja serta Linieritas Mapel yang diampu oleh seorang guru madrasah. Eksperimen pertama yang kami lakukan adalah membuat jadwal pelajaran dengan memperbanyak mapel yang masih belum ada pembatasan, sebagaimana contoh di bawah ini :
Eksperimen Kedua
Setelah tahu bahwa ternyata ada "celah" untuk memasukkan mapel yang TIDAK DIBATASI JAM-nya, selanjutnya kami mencoba untuk memperbanyak mapel tersebut dalam pengisian Jadwal Kelas Mingguan, kemudiaan kami save. Dan inilah hasilnya :
Eksperimen Ketiga
Setelah berhasil membuat eksperimen Jadwal Kelas Mingguan, selanjutnya kami mencoba untuk mengecek tentang pengaruh dari isian jadwal tersebut terhadap linier dan tidaknya mapel yang saya ampu pada menu ajuan SKBK dan SKMT (Eksperimen ini kami lakukan terhadap PTK yang sudah sertifikasi dan NRG-nya dinyatakan valid). Dan inilah hasilnya :
Catatan :
Oleh karena berdasarkan hasil penelusuran sebelumnya, di mana hasilnya menunjukkan bahwa meskipun guru sudah sertifikasi, akan tetapi belum mempunyai NRG atau NRG-nya masih bermasalah, maka semua mapel yang diampu ketika dicek di ajuan SKBK dan SKMT akan berbunyi Tidak Linier atau berwarna merah.
Oleh karena itu percobaan tersebut di atas merupakan hasil eksperimen terhadap guru yang NRG-nya sudah dinyatakan valid oleh sistem
Dengan berdasarkan pada berbagai kejanggalan yang ada serta berdasarkan pada hasil eksperimen yang telah kami lakukan sebagaimana tersebut di atas, maka kami memberanikan diri untuk mengatakan bahwa SKBK dan SKMT, Fitur Unggulan Simpatika yang Belum Layak Diunggulkan.
Dengan menuliskan ini, kami sangat berharap semoga tulisan ini bisa menjadi bahan masukan bagi SIMPATIKA untuk memperbaiki serta menyempurnakan fitur-fitur yang ada; khususnya fitur ajuan SKBK dan SKMT, sehingga fitur-fitur tersebut bisa mengimplementasikan aturan-aturan terkait yang telah ada sebelumnya dan juga program-program Kementerian Agama serta sesuai dengan kondisi yang ada di madrasah.
Semoga bermanfaat .....
3 komentar
komentarBetul pa termsuk d sekolah saya ad 2 orang yg nrg nya mash d proses kanwil.. Tidak.linier kecuali b.inggris..
ReplyMnurut saya kasian klo untuk guru yg blm sertifikasi semua mapel tidak lonier
Iya... Saya juga bingung masalah simpatika... Serba membingungkan... Itu sangat mencekik kami yang siswanya sedikit....
ReplyMau nanyak pak... Kanapa mapel yang sama tapi beda kurikulum tidak bisa liner
Reply